Berikut langkah-langkah ringkas untuk menyusun rangkaian dan menjalankan program di Wokwi Simulation:
1. Siapkan alat dan bahan
- Raspberry Pi Pico
- Sensor LDR
- LED
- Buzzer
- Resistor 220Ω
- Kabel penghubung
2. Hubungkan Sensor LDR
- Hubungkan pin VCC dan GND LDR ke 3,3V dan GND Raspberry Pi Pico.
- Hubungkan pin ADC LDR ke GP28 Raspberry Pi Pico.
3. Hubungkan LED
- Hubungkan anoda (positif) LED ke GP6 Raspberry Pi Pico.
- Hubungkan katoda (negatif) LED ke ground melalui resistor 220Ω.
4. Hubungkan Buzzer
- Hubungkan kaki positif buzzer ke GP15 Raspberry Pi Pico.
- Hubungkan kaki negatif buzzer ke ground.
5. Inputkan Program (kode)
- Masukkan program untuk mengontrol LED dan buzzer berdasarkan input dari sensor LDR.
6. Jalankan Program
- Klik “Run” di Wokwi untuk memulai simulasi.
Hardware
Raspberry Pi Pico adalah mikrokontroler berbasis RP2040, yaitu chip buatan Raspberry Pi yang memiliki dual-core ARM Cortex-M0+ dengan kecepatan hingga 133 MHz. Mikrokontroler ini digunakan untuk berbagai proyek embedded system, seperti robotika, otomasi, dan pemrosesan sinyal, karena memiliki GPIO (General Purpose Input Output) yang fleksibel serta mendukung pemrograman dengan MicroPython dan C/C++.
Resistor adalah komponen elektronik yang berfungsi untuk menghambat arus listrik dalam suatu rangkaian. Nilai hambatan resistor diukur dalam ohm (Ω) dan sering digunakan untuk mengontrol tegangan, membatasi arus, serta melindungi komponen lain seperti LED dari kerusakan akibat arus berlebih. Resistor tersedia dalam berbagai jenis, seperti tetap, variabel (potensiometer), dan termistor yang peka terhadap suhu.
LDR (Light Dependent Resistor) adalah jenis resistor yang nilai resistansinya berubah tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika cahaya jatuh pada permukaan LDR, resistansinya akan menurun, sementara dalam kondisi gelap, resistansinya akan meningkat. Fungsi utama LDR adalah untuk mendeteksi tingkat cahaya, yang sering digunakan dalam aplikasi seperti pengaturan otomatis pencahayaan, sensor cahaya pada perangkat elektronik, serta sebagai input pada sistem pengukuran intensitas cahaya atau pengendalian pencahayaan secara otomatis.
Buzzer adalah komponen elektronik yang menghasilkan suara sebagai output dari sinyal listrik yang diterimanya. Buzzer biasanya digunakan untuk memberi tanda atau peringatan melalui suara dalam berbagai perangkat, seperti alarm, perangkat pengingat, atau sistem kontrol. Terdapat dua jenis buzzer, yaitu piezoelectric dan elektromagnetik. Buzzer piezoelectric bekerja dengan mengubah sinyal listrik menjadi getaran mekanik yang menghasilkan suara, sedangkan buzzer elektromagnetik menghasilkan suara dengan cara menggerakkan membran menggunakan medan magnet. Buzzer sering digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan pemberitahuan atau peringatan suara, seperti alarm keamanan, timer, atau indikator status perangkat.
LED merah adalah dioda pemancar cahaya yang menghasilkan warna merah saat diberikan arus listrik. LED ini sering digunakan sebagai indikator status dalam rangkaian elektronik, seperti menunjukkan daya aktif, kesalahan sistem, atau sinyal peringatan. Karena konsumsi dayanya rendah dan umur pakainya panjang, LED merah banyak diaplikasikan dalam perangkat elektronik dan sistem otomatisasi.
3. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [kembali]
Rangkaian :
Prinsip Kerja :
Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah mendeteksi intensitas cahaya menggunakan sensor LDR (Light Dependent Resistor) , kemudian mengirimkan sinyal digital ke mikrokontroler Raspberry Pi Pico. Ketika intensitas cahaya yang diterima oleh LDR melebihi ambang batas normal, yaitu lebih dari 300 lux, maka modul LDR akan memberikan sinyal logika HIGH (1) ke salah satu pin input Raspberry Pi Pico. Mikrokontroler kemudian memproses sinyal ini dan menjalankan dua aksi secara bersamaan: pertama, mengaktifkan LED merah untuk berkedip selama 2 detik sebagai indikator visual bahwa cahaya terlalu terang, dan kedua, mengaktifkan buzzer menggunakan sinyal PWM (Pulse Width Modulation) dengan duty cycle sebesar 25% selama 2 detik sebagai peringatan suara. Duty cycle 25% berarti buzzer hanya aktif seperempat dari satu periode waktu, menghasilkan bunyi yang tidak terus-menerus namun cukup terdengar. Rangkaian ini dapat digunakan sebagai sistem peringatan otomatis jika terjadi kelebihan pencahayaan pada suatu area tertentu.
Listing Program :
from machine import Pin, PWM, ADC
import utime
# Inisialisasi pin
ldr_sensor = ADC(28) # LDR analog di pin GP28
lampu_led = Pin(6, Pin.OUT) # LED merah di pin GP6
suara_buzzer = PWM(Pin(15)) # Buzzer PWM di pin GP15
# Konfigurasi awal buzzer
suara_buzzer.freq(1000)
suara_buzzer.duty_u16(0)
# Fungsi konversi nilai ADC menjadi lux
def konversi_adc_ke_lux(nilai_adc):
return (nilai_adc / 65535) * 990 + 10 # Estimasi lux (10 - 1000)
# Kalibrasi awal untuk membaca nilai lux normal (selama 2 detik)
print("Mengukur nilai lux normal...")
utime.sleep(2)
lux_normal = konversi_adc_ke_lux(ldr_sensor.read_u16())
print(f"Nilai Lux Normal: {lux_normal:.2f}")
# Loop utama
while True:
nilai_adc = ldr_sensor.read_u16()
nilai_lux = konversi_adc_ke_lux(nilai_adc)
print(f"ADC: {nilai_adc} | Lux: {nilai_lux:.2f}")
# Jika lux lebih terang dari normal + 300 lux
if nilai_lux > lux_normal + 300:
print("Terang meningkat signifikan! LED dan buzzer aktif.")
# Nyalakan buzzer dengan duty cycle 25%
suara_buzzer.duty_u16(int(0.25 * 65535))
# LED berkedip selama 2 detik
waktu_awal = utime.ticks_ms()
while utime.ticks_diff(utime.ticks_ms(), waktu_awal) < 2000:
lampu_led.toggle()
utime.sleep(0.25) # Kedip setiap 250ms
# Matikan LED dan buzzer
suara_buzzer.duty_u16(0)
lampu_led.off()
else:
# Tidak ada perubahan signifikan
suara_buzzer.duty_u16(0)
lampu_led.off()
utime.sleep(0.2)
Percobaan 1 Kondisi 7 :
Buatlah rangkaian seperti gambar pada percobaan 1, buatlah ketika LDR membaca Lebih terang dari normal sebesar 300 LUX Led merah hidup berkedip selama 2 detik dan Duty Cycle Buzzer 25%
Dwonload Video Simulasi
Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar